Rabu, 28 Mei 2014

Ketika Allah Menjadi Tidak Penting Buatku


Ketika Allah menjadi tidak penting buatku,
desiran darah merayu menggoda
seperti iblis yang merayu
sungut-sungut menghela nafsu
angkara : kau adalah makhluk paling mulia,
maka lakukanlah apa kau suka,
sebab kemuliaan takkan pernah ternoda

Ketika Allah menjadi tidak penting buatku,
gelombang kerakusan menggelora
iblispun berselancar diatas papan rayuan
membelai : Duh, makhluk kekasih Allah
tidakkah kau merasa rugi membuang waktu tersia
lihatlah elok nian tubuh indah itu
rengkuhlah kenikmatan yang merupakan hakmu,
sungguh demi Allah! kemuliaan tetap terjaga
engkau tetap kekasihNya tanpa cela

Ketika Allah menjadi tidak penting buatku,
Gemerlap lampu memantulkan cahaya
kehausan atas dahaga tak bertepi
Sekali lagi iblispun berdansa riang diiringi
musik rap, disco diselingi goyang dangdut
penari striptis menjilati peluh tubuhku
berdendang: Wahai, lelaki shalih
yang berzikir tak henti-henti,
lihatlah betapa harta tak penting buatmu,
mengapa tak kau amalkan, ambillah barang sedikit
dari kantung negaramu sebarkan untuk rakyat miskin,
pelacur tua yang tak laku, pesantren reot, atau istrimu
yang berdaster lusuh. teruslah berzikir usah ragu
sebab kenikmatan hanya sesaat

Ketika Allah tidak penting lagi buatku,
kerongkonganku tersekat perih
dadaku sesak sebab dosa
dentangan jam membentur kepala keras
nanar kupandangi wajah orang-orang terkasih
lantas : Iblis terkekeh menertawaiku yang telat bertobat
saat ijrail mencerabut kawan setiaku : ruhku

BALADA SUKIRMAN


Sukirman,
pagi itu memelas menahan keperihan derita
pestisida telah mengaduk-aduk ketabahan
melepas kegetiran bersama dua belahan jiwanya

Sukirman,
menuliskan sendiri takdirnya
juga dua anaknya, robi dan adam
khotijah hanya bisa meneteskan air mata
sebab kematian itu disutradarai jantung hatinya

Adam,
dalam mudanya bertemu khalik
mengabari penghuni barzah
bahwa negeri ini adalah negeri pengais derita
pemimpinnya hobi menebar sengsara
ulamanya hobi mengeluarkan fatwa

kematian itu adalah surga
untuk rakyat yang tak tahan menghiba

Selasa, 27 Mei 2014

Guru Unggul


    Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang bermasa depan menjanjikan. Sebagai bangsa yang menjadi bagian dari warga dunia, Indonesia telah menunjukkan keberadaannya. Founding father bangsa ini telah memberikan contoh yang benar, bahwa untuk menjadi bangsa yang besar dan dihormati haruslah didukung oleh faktor utama, yakni pendidikan.


 

     Jenderal Soedirman sebagai contoh pemimpin bangsa ini yang brlatar belakang guru. Bagaimana sepak terjangnya selama perang kemerdekaan, tidak terlepas dari jiwanya yang memang seorang guru. Maka, tak heran kalau ia sungguh sangat dihormati oleh teman maupun musuh-musuhnya. Meski tidak menenyam pendidikan guru seperti kita sekarang, tetapi kepribadiannya yang unggul dapat membawanya ke puncak karir tertinggi di ketentaraan Indonesia. Pendidikan memang sangat memgang peranan penting bagi kemajuan bangsa ini.

Pendidikan yang maju tidak bisa lepas dari peran serta guru sebagai pemegang kunci keberhasilan. Guru menjadi fasilitator yang melayani, membimbing, membina dengan piawai dan mengusung siswa menuju gerbang keberhasilan. Hidup dan mati sebuah pembelajaran bergantung sepenuhnya kepada guru. Guru mempunyai tanggung jawab menyusun strategi pembelajaran yang menarik dan yang disenangi siswa, yakni rencana yang cermat agar peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus-menerus mempelajari pelajaran.

Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana seseorang bisa dikatakan sebagai guru unggul?

Seorang guru mestilah ia unggul dan profesional sebab ia akan mendidik banyak manusia yang diharapkan menjadi manusia unggul. Keunggulan pribadi seorang guru mutlak diperlukan guna mendukung proses pendidikan baik di kelas maupun di luar kelas.


1. Berakhlak

Sudah barang tentu untuk menjadikan manusia unggul, maka guru harus unggul dalam akhlaknya. Tidak ada manusia yang sempurna, memang benar, tapi seorang guru mestilah menggambarkan sosok yang berakhlak. Mulai dari performancenya sampai kepada cara mengajar dan bergaul.

2. Berfikir Positif

Selalu berfikir positif akan mempermudah cara pandang seseorang terhadap sesuatu. Membiasakan berfikir positif akan selalu membuat diri seorang guru memandang permasalahan yang dihadapinya dalam proses kegiatan pembelajaran menjadi obyektif. Karena selalu berfikir positif, maka muaranya akan berbuat kebajikan dengan penuh keikhlasan. Seorang guru yang unggul akan selalu mengedepankan prinsip keikhlasan dalam mengajar.

3. Berdedikasi atas pekerjaannya

Kini nasib guru tidak selalu seperti yang didendangkan Iwan Fals, apalagi guru yang tinggal dan bekerja di Jakarta. Guru sudah relatif sejahtera, karena perhatian dari pemerintah yang sudah semakin baik terhadap dunia pendidikan. Oleh karenanya guru unggul tidak lagi menyandarkan pekerjaannya dengan imbalan yang ia terima, tetapi bekerja secara optimal dan profesional. Pada akhirnya akan menghasilkan bibit unggul yang memajukan bangsa Indonesia.Saya tidak pernah bermain setengah hati karena hasilnya pasti setengah-setengah juga” [Michael Jordan, Pebasket Terkenal]

4. Terbuka terhadap kritik

Seorang guru unggul akan selalu terbuka atas penilaian orang lain terhadap dirinya positif maupun negatif. Guru yang unggul memang harus tahan banting dan berani menerima tantangan seberat apapun.
Jangan berdoa agar hidup ini ringan, tetapi berdoalah agar anda menjadi orang yang tahan banting” [John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat] .

sumber : dari berbagai sumber

Senin, 26 Mei 2014

Dicari : Sekolah Islam Murah Berkualitas!

Sebagai bangsa, kita patut bersyukur hingga detik ini diberi anugrah kedamaian. dibanding dengan kawasan Timur Tengah, apalagi belahan Afrika. Kedamaian tersebut mestinya sangat kondusif bagi bangsa ini untuk mengembangkan nilai-nilai luhur secara leluasa. Nilai-nilai luhur dimaksud akan sangat mungkin mendukung kemajuan dan kemajemukan Indonesia yang diharapkan.

Kalau kita bisa kilas balik sejenak, kita akan melihat dengan penuh kekaguman. Bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu bangsa yang dihormati karena keluasan dan kekayaan khazanah keilmuannya. Tidak sedikit dari anak bangsa ini yang diakui keilmuan dan kepribadiannya, Imam Nawawi Al bantani, KH. Wahid Hasyim, KH. Ahmad Dahlan, Mohammad Hatta, Soekarno, Tan Malaka, Buya Hamka, Syafrudin Prawiranegara, Mohammad Husni Thamrin, dan masih banyak lagi. Hampir bisa dipastikan peran mereka dalam perjalanan bangsa ini. Pendidikan yang mereka peroleh bisa jadi tidak hanya dari bangku sekolah, namun juga tidak menafikan arti pentingnya latar belakang akademis. Mereka yang sebagian besar muslim, tentunya sangat membanggakan bagi kita, komunitas muslim Indonesia. Tidak diragukan lagi peran ummat islam dalam perjalanan sejarah Indonesia hingga saat ini.

Kini, Indonesia jauh tertinggal dengan negara Jiran, Malaysia dan Singapore. Apa yang salah dengan bangsa ini? Pendidikan kita semakin menjadi komoditas bisnis, apalagi dengan telah dibukanya kebebasan bagi negara lain untuk membuka instutsi pendidikannya di Indonesia. Bahwa pendidikan membutuhkan biaya, kita tidak menampik hal tersebut. Tetapi pendidikan menjadi komoditas bisnis, inilah masalahnya. hal ini juga yang sedang melanda pendidikan di dunia islam. Menjamurnya sekolah-sekolah dengan embel-embel terpadu, makin membuat biaya pendidikan membengkak. Seolah dengan tambahan kata terpadau sekolah tersebut sudah menjamin kualitas siswanya. Padahal? Sebuah fenomena yang memiriskan hati. Sebagian besar bangsa ini muslim, sebagian besar bangsa ini yang jelata adalah muslim yang secara ekonomi tidak akan mampu membiayai pendidikan pada sekolah-sekolah berlabel terpadu atau sekolah model, sekolah unggulan atau apalah namanya. Karena kita sama-sama tahu, sekolah-sekolah tersebut jor-joran mengiklankan diri dengan fasilitas serba baik, metode pengajaran serba bagus, lulusan serba unggul, pengajar serba berkualitas dan profesional, kurikulum hasil kawin dengan sekolah-sekolah luar negeri yang diakui secara internasional. Sebagai akibatnya, sekoalh-sekolah tersebut menuntut biaya yang "memadai" untuk operasionalnya. Dengan kata lain, sekolah berbiaya tinggi dan hanya orang-orang berkantong tebal yang bisa menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah tersebut.

Memang tidak semua sekolah Islam berkualitas berbiaya tinggi, namun mungkin bisa dihitung dengan sepuluh jari. Smart Eklensia, milik Dompet Dhuafa di Parung, SMP dan SMK Utama milik PLN di Gandul Cinere sebagian kecil sekolah cuma-cuma berkualitas dan terpercaya. Sebagian besar sekolah Islam berlabel terpadu, berkurikulum internasional atau berlisensi serba mahal. Di samping itu, dua sekolah gratis di atas diperuntukkan bagi siswa dhuafa tapi pandai. Bagaimana dengan anak-anak biasa saja? Sekolah pemerintah ? Dengan kondisi saat ini, rasanya tidak mungkin membina siswa yang biasa-biasa saja, gratis sekalipun. Perbandingan guru dengan siswa yang jomplang, tidak sebanding. Satu kelas ditangani satu guru dengan jumlah sekitar 40-an siswa. Gratis? perlu dipertanyakan juga kalau SD dan SMP milik pemerintah gratis, faktanya buku dan biaya tambahan lainnya tetap dipungut.

Lantas dimanakah sekolah Islam murah berkualitas? Adakah kesempatan untuk anak-anak muslim yang secara ekonomis orangtuanya termasuk golongan tidak mampu, anaknya biasa-biasa saja untuk menimati sekolah murah bahkan gratis dan berkualitas?

Rabu, 21 Mei 2014

Pagi ini, Aku Minum Kopi dengan Tuhan


  merindu ditampar Tuhan


terima kasih Tuhan, Engkau memberiku waktu
minum kopi bersamaMu
seringkali aku dimakan waktu hingga sulit
mengatur jadual bertemu denganMu
meski hanya dua menit saja!

Pagi ini, kuminum kopi denganMu, Tuhan
negeri ini terlalu terkoyak
sebab duapertiga telah dikuasai
pemimpin korup, pengusaha bejad, penegak hukum fasik
dan rakyat yang linglung dibebani utang,
ulama yang mengemis harta
Mengapa Kau biarkan juga penyakit ini
menahun mendera gerogoti negeriku?
atau Kau bosan dengan tingkah kami
yang selalu menantangMu
meski beribu bencana Kau timpakan

Pagi ini, kuminum kopi dengan Tuhan
harum kopi mewangi sejenak melenakanku
dalam kenikmatan mimpi
bersama uapnya yang hilang tak bertepi

Tuhan,
kejujuran bangsaku memang terdegradasi
pada titik terendah. tapi harapku Kau
mau memberi waktu

kehangatan kopiMu masih kureguk
jangan segera pergi, Tuhan
ku masih ingin bersenda dalam gurauanMu
meski negeri ini terseok dalam kepayahan
senymMu mencerahkan pagi ini
lewat sinar mentari yang tak henti bertasbih
tenggelamkan kami dalam lautan ridhaMu
meski darah kami terkontaminasi dosa membukit!!

Pagi ini cerah merona
secangkir kopi dihidangkan Tuhan untukku ...

Jumat, 16 Mei 2014

10 Peran Penting seorang guru

oleh : Cindy Harrison dan Killion Joellen (diterjemahkan secara bebas)

 Cara guru dapat memimpin sangat beragam seperti guru sendiri. Guru sebagai seorang pemimpin menganggap banyak berbagai peran untuk membantu sekolah dan keberhasilan siswa. Apakah peran yang ditugaskan secara formal maupun informal bersama, mereka membangun kapasitas seluruh sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena guru dapat memimpin dalam berbagai cara, banyak guru dapat menjadi pemimpin di antara teman-temannya. Jadi, adakah pilihan yang tersedia bagi guru dalam kepemimpinan?

Berikut peran adalah sampling dari banyak cara guru dapat berkontribusi bagi keberhasilan sekolah mereka.

1. Resource Provider Guru membantu rekan-rekan mereka oleh sumber daya berbagi instruksional. Ini mungkin termasuk situs Web, bahan pembelajaran, pembacaan, atau sumber daya lain untuk digunakan dengan siswa. Mereka juga bisa berbagi sumber daya profesional seperti artikel, buku, pelajaran atau rencana unit, dan perangkat penilaian. Tinisha menjadi penyedia sumber daya ketika dia menawarkan untuk membantu Carissa, seorang anggota staf baru dalam karir kedua, mengatur kelasnya. Carissa Tinisha memberikan salinan tambahan dari nomor baris untuk siswa-siswanya untuk menggunakan, tanda-tanda untuk posting di dinding yang menjelaskan kepada siswa bagaimana untuk mendapatkan bantuan saat guru sedang sibuk, dan buku bahasa tingkat kelas seni mondar-mandir.

2. Spesialis Instruksional Spesialis pembelajaran membantu rekan-rekan menerapkan strategi pengajaran yang efektif. Bantuan ini dapat mencakup ide-ide untuk membedakan instruksi atau perencanaan pelajaran dalam kemitraan dengan rekan-rekan guru. spesialis Instruksional mungkin studi strategi kelas berbasis penelitian (Marzano, Pickering, & Pollock, 2001); menggali metodologi pembelajaran yang sesuai untuk sekolah, dan temuan berbagi dengan rekan. Ketika rekan-rekan guru ilmu berbagi frustrasi dengan laporan buruk ditulis siswa laboratorium, Jamal menunjukkan bahwa mereka mengundang beberapa guru bahasa Inggris untuk merekomendasikan strategi untuk menulis instruksi. Dengan dua guru bahasa Inggris sebagai spesialis melayani pembelajaran, guru-guru ilmu memeriksa sejumlah laporan laboratorium bersama-sama dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Para guru bahasa Inggris berbagi strategi mereka gunakan dalam kelas mereka untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.

 3. Kurikulum Spesialis Memahami standar konten, bagaimana berbagai komponen kurikulum link bersama-sama, dan bagaimana menggunakan kurikulum instruksi dalam perencanaan dan penilaian adalah penting untuk memastikan pelaksanaan kurikulum yang konsisten di seluruh sekolah. Kurikulum spesialis menyebabkan guru untuk menyetujui standar, mengikuti kurikulum yang diadopsi, mondar-mandir menggunakan diagram umum, dan mengembangkan penilaian bersama. Tracy, dunia studi pemimpin tim, bekerja dengan lima seni bahasa dan lima guru IPS di sekolahnya. Menggunakan standar dalam studi bahasa Inggris dan sosial sebagai pemandu mereka, para anggota tim sepakat untuk meningkatkan konsistensi dalam kurikulum kelas mereka dan mengelola penilaian umum. Tracy menunjukkan bahwa tim mengembangkan pemahaman umum tentang standar dan setuju untuk memfasilitasi perkembangan dan analisis penilaian triwulanan umum.

4. Kelas Supporter Kelas pendukung bekerja di dalam ruang kelas untuk membantu guru melaksanakan ide-ide baru, seringkali dengan menunjukkan pelajaran, coteaching, atau mengamati dan memberikan umpan balik. Bosan dan bosan (2006) menemukan bahwa konsultasi dengan rekan-rekan guru ditingkatkan 'efektivitas diri (keyakinan guru dalam kemampuan mereka sendiri dan kemampuan untuk berhasil memecahkan mengajar dan belajar masalah) seperti mereka tercermin pada praktek dan tumbuh bersama, dan juga mendorong bias untuk tindakan (perbaikan melalui kerja sama) pada bagian guru. (Hal. 22) Yolanda Marcia meminta dukungan kelas dalam menerapkan strategi representasi nonlinguistik, seperti penyelenggara grafis, Manipulatif, dan kegiatan kinestetik (Marzano et al., 2001). Yolanda setuju untuk merencanakan dan mengajarkan pelajaran dengan Marcia yang mengintegrasikan beberapa strategi yang relevan. Mereka meminta kepala sekolah selama dua setengah hari-waktu rilis profesional, satu untuk belajar lebih lanjut tentang strategi dan perencanaan pelajaran bersama-sama, dan yang lainnya untuk coteaching pelajaran untuk siswa Marcia dan sesudahnya mendiskusikannya.

 5. Belajar Fasilitator Memfasilitasi kesempatan belajar profesional di antara anggota staf lain adalah peran guru bagi para pemimpin. Ketika guru belajar dengan dan dari satu sama lain, mereka dapat fokus pada apa yang paling langsung meningkatkan pembelajaran siswa. belajar profesional mereka menjadi lebih relevan, terfokus pada pekerjaan guru kelas ', dan sesuai untuk mengisi kesenjangan dalam belajar siswa. Seperti komunitas belajar dapat mematahkan norma-norma yang hadir isolasi di banyak sekolah. Frank memfasilitasi pengembangan profesional komite sekolah dan berfungsi sebagai wakil seni bahasa komite. Bersama-sama, guru merencanakan program pengembangan profesional tahun ini dengan menggunakan model backmapping (Killion, 2001). Model ini dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, tingkat saat ini guru pengetahuan dan keterampilan di wilayah sasaran, dan jenis kesempatan belajar bahwa kelompok yang berbeda dari guru perlu. Komite ini kemudian dapat mengembangkan dan menerapkan rencana pengembangan profesional berdasarkan temuan mereka.

 6. Penasihat Melayani sebagai mentor untuk guru pemula adalah peran pemimpin umum untuk guru. Mentor berfungsi sebagai model peran; guru baru menyesuaikan diri kpd suatu iklim ke sekolah baru, dan menasihati guru baru tentang pengajaran, kurikulum, prosedur, praktek, dan politik. Menjadi mentor membutuhkan banyak waktu dan keahlian dan membuat kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan profesional yang baru. Ming adalah seorang guru yang sukses di kelas 1 nilainya sendiri, tetapi ia tidak dianggap peran kepemimpinan di sekolah. Kepala sekolah meminta dia untuk mentor rekan satu tim barunya, seorang guru baru dan imigran baru-baru ini dari Filipina. Ming mempersiapkan dengan berpartisipasi dalam pelatihan distrik tiga-hari mentoring. Perannya sebagai seorang mentor tidak hanya termasuk membantu rekan-nya bernegosiasi distrik, sekolah, dan kelas, tetapi juga akan mencakup acclimating rekannya kepada masyarakat. Ming merasa bangga sebagai ia melihat rekan-nya berkembang menjadi guru tercapai.

  7. Pemimpin Sekolah Menjadi pemimpin berarti melayani di sekolah komite, seperti tim perbaikan sekolah; bertindak sebagai tingkat kelas atau departemen kursi; inisiatif sekolah yang mendukung, atau mewakili sekolah pada masyarakat atau gugus tugas kabupaten atau komite. Seorang pemimpin saham sekolah visi sekolah, menyelaraskan tujuan profesional nya dengan orang-orang dari sekolah dan kabupaten, dan tanggung jawab saham untuk keberhasilan sekolah secara keseluruhan. Yosua, staf sponsor dari dewan mahasiswa, menawarkan untuk membantu siswa utama terlibat dalam proses peningkatan kualitas sekolah perencanaan. Tim perbaikan sekolah berencana untuk merevisi visi hampir 10 tahun dan ingin memastikan bahwa suara siswa termasuk dalam proses. Yosua mengatur pertemuan sepanjang hari selama 10 anggota staf dan 10 mahasiswa yang mewakili berbagai pandangan dari pengalaman sekolah, dari nonattenders untuk presiden tingkat kelas. Yosua bekerja dengan tim fasilitator perbaikan sekolah untuk memastikan bahwa kegiatan yang direncanakan untuk pertemuan yang cocok untuk siswa sehingga siswa akan secara aktif berpartisipasi.

8. Data Pelatih Meskipun guru memiliki akses ke banyak data, mereka tidak sering menggunakan data tersebut ke drive instruksi kelas. Guru pemimpin dapat memimpin percakapan yang melibatkan rekan-rekan mereka dalam menganalisis dan menggunakan informasi ini untuk memperkuat instruksi. Carol, pemimpin tim seni bahasa kelas 10, memfasilitasi tim dari rekan-rekannya saat mereka melihat hasil sampel tulisan paling baru, penilaian guru-dirancang diberikan kepada semua siswa masuk kelas 10. Carol panduan guru saat mereka membahas kekuatan dan kelemahan kinerja siswa menulis sebagai kelompok, sebagai individu, dengan ruang kelas, dan dalam kelompok dipisahkan oleh ras, jenis kelamin, dan sekolah sebelumnya. Mereka kemudian berencana instruksi berdasarkan data ini.

9. Katalis untuk Perubahan Guru pemimpin juga dapat katalis untuk perubahan, visioner yang "tidak pernah puas dengan status quo melainkan selalu mencari cara yang lebih baik" (Larner, 2004, hal 32). Guru yang mengambil peran katalis merasa aman dalam pekerjaan mereka sendiri dan memiliki komitmen yang kuat untuk perbaikan terus-menerus. Mereka mengajukan pertanyaan untuk menghasilkan analisis belajar siswa. Dalam rapat fakultas, Larry mengungkapkan kekhawatiran bahwa guru bisa mengobati beberapa mahasiswa yang berbeda dari orang lain. Siswa yang datang kepadanya untuk bantuan tambahan telah berbagi perspektif mereka, dan Larry guru ingin tahu apa yang dikatakan siswa. Seperti rekan-rekannya mendiskusikan alasan untuk prestasi siswa rendah, Larry menantang mereka untuk menggali data tentang hubungan antara ras dan arahan disiplin di sekolah. Ketika guru mulai titik jari pada mahasiswanya, ia mendorong mereka untuk mempelajari bagaimana mereka dapat mengubah praktik pembelajaran mereka untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan prestasi.

 10. Pembelajar Di antara pemimpin yang paling penting peran guru adalah mengasumsikan bahwa ia sebagai seorang pembelajar. Pembelajar perbaikan berkesinambungan model, menunjukkan pembelajaran seumur hidup, dan menggunakan apa yang mereka pelajari untuk membantu semua siswa mencapai. Manuela, guru baru dua bahasa sekolah, adalah pelajar rakus. Pada setiap tim atau rapat fakultas, dia mengidentifikasi sesuatu yang baru bahwa dia sedang mencoba di kelasnya. kesediaan-nya untuk mengeksplorasi strategi-strategi baru yang menular. Lain guru, didorong oleh keinginan untuk mendiskusikan yang berhasil dan yang tidak, mulai berbicara tentang mengajar dan bagaimana ia mempengaruhi belajar siswa. Fakultas dan pertemuan tim menjadi sebuah forum di mana guru belajar dari satu sama lain. Manuela komitmen dan kemauan untuk berbicara tentang belajar meruntuhkan penghalang isolasi bahwa ada di antara para guru. Peran untuk Semua Guru menunjukkan kepemimpinan dalam beberapa, kadang-kadang tumpang tindih, cara. Beberapa peran kepemimpinan yang formal dengan tanggung jawab yang ditunjuk. peran lebih informal lainnya muncul sebagai guru berinteraksi dengan teman-teman mereka. Berbagai peran memastikan bahwa guru dapat menemukan cara untuk memimpin yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Terlepas dari peran mereka menganggap, pemimpin guru membentuk budaya sekolah mereka, meningkatkan belajar siswa, dan praktek pengaruh antara rekan-rekan mereka.

Referensi Bosan, J., & cuek, J. (2006). Guru membawa keluar yang terbaik dalam guru: Panduan untuk rekan konsultasi untuk administrator dan guru. Thousand Oaks, CA: Corwin Press. Killion, J. (2001). Apa yang berhasil di sekolah dasar: pengembangan staf Hasil berbasis. Oxford, OH: Dewan Staf Pembangunan Nasional. Larner, M. (2004). Persiapan: Charting kursus untuk belajar profesional. Portsmouth, NH: Heinemann. Marzano, R., Pickering, D., & Pollock, J. (2001). Kelas instruksi yang bekerja. Alexandria, VA: ASCD.

Catatan Penulis: The 10 peran dijelaskan secara lebih rinci dalam Mengambil Lead: Peran Baru untuk Guru dan Sekolah Berbasis Pelatih oleh J. Killion dan C. Harrison, 2006, Oxford, OH: Dewan Nasional Pengembangan Staf. Meskipun nama telah berubah, semua contoh didasarkan pada guru yang sebenarnya kita dijumpai dalam penelitian kami. Cindy Harrison (crh@instructimprove.org) adalah konsultan independen, instruksional Peningkatan Grup, 305 6 Barat Ave., Broomfield, CO 80020. Joellen Killion (Joellen.Killion @ nsdc.org) adalah Wakil Direktur Eksekutif, Dewan Nasional Pengembangan Staf, 10931 71 Tempat Barat, Arvada, CO 80004.

Jumat, 09 Mei 2014

Belajar Manajemen Via Quipper School

Internet memang sangat bermanfaat sekali untuk pengembangan media bahan ajar. Guru dapat dengan mudah mencari media yang tepat untuk dijadikan alat atau fasilitas belajar siswa.

Salah satu media belajar yang memudahkan siswa untuk adalah sebuah situs dengan nama Quipper School yang berbasis di Amerika, untuk Asia Tenggara berkantor di Manila, Philipina. Anda bisa mengaksesnya di http://link.quipperschool.com untuk guru dan http://learn.quipperschool.com  
untuk siswa.

Untuk dapat mengakses website ini tentu saja guru harus mendaftarkan diri, setelah proses pendaftaran selesai, guru bisa membuat kelas sesuai kelsnya mengajar. proses yang relatif cepat jika layanan internetnya lancar. Guru dapat menceta k kode aktivasi untuk siswa, kode ini diperlukan siswa untuk mengaksesnya seelah melalui proses pendaftaran. Selain membuat kelas, guru juga bisa membuat tugas sesuai materi yang diajarkan. Materi dalam situs ini sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia (untuk sementara kurikulum 2004 atau KTSP). Karena guru sudah membuat kelas secara otomatis tugas yang dibuat akan berhubungan langsung dengan kelas tersebut. Oya, dalam membuat tugas untuk siswa harap jangan dilupakan waktu penyelesaian tugas tersebut.


Ruang materi dari kelas X mata pelajaran ekonomi :


Di bawah ini merupakan tugas yang saya berikan kepada siswa di kelas X IPA 2 :
 


Report kelas X IPA 2, tugas 1 materi manajemen :


Report tiap siswa untu tugas 1 materi manajemen : 

      Kelebihan dari media belajar ini selain materi dan soal sudah lengkap berikut penilaiannya, bagi siswa juga dapat mengerjakannya dengan media smatrphone, komputer di rumah atau di warung telekomunikasi.

      Selamat mencoba!

      by : kasmadi74