Kamis, 13 Maret 2014

Aktiva Tidak Berwujud

Pengelolaan Aktiva Tetap

Penyusutan Aktiva Tetap

Pengelolaan Kartu Utang

Utang Wesel Hipotik dan Obligasi

EKUITAS

PERAN PASAR DALAM PEREKONOMIAN

Selasa, 11 Maret 2014

BANK, OJK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Sistem Pembayaran Tunai dan Non Tunai

RUANG BACA : AREA PRIVAT YANG TERABAIKAN

Membaca membuka jendela hati. Atau dengan kata lain kunci untuk membuka hati yang berujung pada pengembangan pemikiran adalah membaca. Jadi, tidaklah mengherankan mengapa Allah Subhanahu Wataala saat pertama kali menurunkan firmanNya menyuruh kita membaca. Makan yang terkandung baik eksplisit maupun implisit bahwa kepandaian. kebijaksanaan seseorang akan berkembang seiring kemampuannya membaca.

Membaca menjadi begitu penting bagi manusia karena dengan membaca tidak mungkin dunia seperti sekarang yang kita lihat dan alami. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan bermula dari satu kata ini, membaca. Jadi, sekali lagi penekanan membaca amatlah penting. 

Satu hal yang menjadi sorotan dalam tulisan ini adalah kepedulian kita atas keberadaan ruang baca. Persoalan sederhana sebenarnya namun penting bagi kita, karena keberadaannya dapat menggugah minat orang untuk membaca. Diruang-ruang publik seperti taman kota, pusat-pusat perbelanjaan, sekolah-sekolah atau di ruang yang sangat privat rumah misalnya, keberadaan ruang baca sangat minim. Jika di taman setiap sudut taman sebenarnya dapat menjadi ruang baca asalkan kenyamanan dan keamanannya terjamin. 

Ruang baca di sekolah pemerintah misalnya, seolah menjadi ruang tidak bertuan, sumpek, letaknya yang tidak mengundang selera baca siswa juga guru, dan kini sekolah yang baru di bangun oleh pemerintah, layout ruang baca di set pada lantai empat. Bisa dibayangkan ruang baca tersebut semakin terasing.

Di banyak rumah, jarang sekali kita bisa lihat perpustakaan yang memang sengaja dibuat oleh pemilik rumah untuk ruang baca. Kumpulan buku jarang terlihat di rumah-rumah masyarakat Indonesia. Kegemaran membaca menjadi hobi yang kurang diminati dan bergengsi. Orang-orang lebih banyak bergerombol di pusat-pusat perbelanjaan yang juga sangat jarang memfasilitasi pengunjungnya untuk membaca dengan nyaman dan aman.

Akhirnya, kemampuan membaca masyarakat bisa tertinggal jauh dengan bangsa lain. Perlu pemikiran yang mendalam bagi pengambil kebijakan dan kesadaran masyarakat bahwa membaca itu penting!