Sabtu, 05 April 2014

MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH

Rabu 9 April 2014 menurut punggawa partai direpublik ini adalah hari sakral. Hari penentuan tingkat pencapaian sebuah kredibilitas atas usaha-usaha yang dilakukan baik sesuai dengan undang-undang maupun "kerja buta" dan sradak-sruduk yang menghasilkan kuantitas suara pemilih.


Tetapi hari Rabu, 9 April 2014, bagi saya adalah hari biasa saja, tiada istimewanya, sama seperti hari-hari lainnya. Sama tidak istimewanya dengan para oknum yang hingar-bingar menunjukkan kapasitasnya sebagai calon anggota legislatif. Bukan apatis apalagi berputus asa, tetapi sebuah cara protes yang dilegalkan dalam alam demokrasi di negara manapun. Jadi, jika anda tidak setuju dengan sikap saya jangan menjustifikasi bahwa orang-orang yang tidak ikutan memilih adalah penghianat, frustasi atau hinaan apapun yang sifatnya negatif. Ini adalah pilihan bahwa kemudian berdampak negatif itu lain soal. Menentukan sikap terhadap suatu masalah adalah hak pribadi seseorang termasuk dalam gegap gempita pemilihan umum yang dilaksanakan pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum sebagai amanat undang-undang.

1 komentar: