Rabu, 28 Mei 2014

BALADA SUKIRMAN


Sukirman,
pagi itu memelas menahan keperihan derita
pestisida telah mengaduk-aduk ketabahan
melepas kegetiran bersama dua belahan jiwanya

Sukirman,
menuliskan sendiri takdirnya
juga dua anaknya, robi dan adam
khotijah hanya bisa meneteskan air mata
sebab kematian itu disutradarai jantung hatinya

Adam,
dalam mudanya bertemu khalik
mengabari penghuni barzah
bahwa negeri ini adalah negeri pengais derita
pemimpinnya hobi menebar sengsara
ulamanya hobi mengeluarkan fatwa

kematian itu adalah surga
untuk rakyat yang tak tahan menghiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar